Minggu, 10 November 2019

Perjalanan Manusia ( Tembang Macapat )

11 tembang macapat yang menggambarkan  perjalanan kehidupan manusia.

1. Maskumambang

Maskumambang menceritakan tentang keadaan manusia saat masih di alam ruh yang kemudian ditanamkan dalam rahim atau gua garba seorang ibu.

2. Mijil

Pola metrum ini merupakan ilustrasi dari proses kelahiran manusia. Mijil atau mbrojol dan keluarlah jabang bayi bernama manusia.

3. Sinom

Sinom berarti penggambaran masa muda. Masa muda yang indah, penuh dengan harapan dan angan-angan.

4. Kinanthi

Pada pola kinanthi ini dicertiakan tentang masa pembentukan jatidiri dan meniti jalan menuju cita-cita. Kinanti berasal dari kata kanthi atau tuntun yang bermakna bahwa kita membutuhkan tuntunan atau jalan yang benar agar cita-cita kita bisa terwujud.

5. Asmaradana

Asmara artinya cinta. Sehingga ilustrasi pada pola metrum ini mengisahkan akan masa-masa kisah asmara, percintaan, atau larut dalam lautan kasih cinta.

6. Gambuh

Awal kata gambuh adalah jumbuh atau bersatu. Jadi pola metrum ini menceritakan soal komitmen dalam perkawinan untuk menyatukan cinta dalam satu biduk rumah tangga.

7. Dhandhanggula

Gambaran pola metrum ini, yakni kehidupan yang telah mencapai tahap kemapanan sosial serta kesejahteraan, cukup sandang, papan, dan pangan.

8. Durma

Durma berasal dari kata darma. Pola metrum ini menggambarkan bahwa seseorang sedianya harus melakukan sedekah dan berbagi kepada sesama. 

9. Pangkur

Pola metrum ini menggambarkan hawa nafsu manusia. Pangkur atau mungkur memiliki arti menyingkirkan hawa nafsu dan angkara murka, serta nafsu negatif yang menggerogoti jiwa.

10. Megatruh

Megatruh atau megat roh berarti terpisahnya nyawa dari jasad kita, terlepasnya ruh atau nyawa menuju keabadian. Jadi pola metrum ini mengisahkan tentang kematian manusia.

11. Pucung

Pucung berarti pocong atau jasad manusia yang dibungkus kain mori putih. Pola metrum ini menceritakan tubuh manusia yang hanya menyisakan jasad yang dibungkus kain kafan (mori) saat dikuburkan di tempat peristirahatan abadi.

    Jumat, 04 Oktober 2019


    anggota tanbih

    KH NOER HIDAYATULLOH
    Kh Noer Hidayatulloh adalah putra tertua dari KH muhammad imam dawami dan ibu nyai Fatimatuz zahro’. Beliau lahir pada tanggal 11 juli 1954 M. Masa kecil beliau di didik keras oleh ayahandanya. Kedisiplinan ,kebersihan dan ketegasan adalah makanan sehari-hari beliau. Beliau mengawali perjalanan didalam menuntut ilmu di Sekolah Dasar Islam Wahid Hasyim yang mana sekolahan tersebut didirikan oleh ayahandanya. Setelah lulus dari sekolah dasar beliau melanjutkan ke Mts langkapan yang mana sekolahan tersebut telah berganti nama menjadi MTSN 3 BLITAR.beliau meneruskan ke mts Langkapan karena lokasinya tidak begitu jauh kurang lebih 200 M. Setelah lulus dari mts langkapan beliau melanjutkan didalam menuntut ilmu ke Madrasah Aliyah Al hikmah langkapan. Yang mana lokasinya sekitar Mts langkapan. Setelah merasa cukup di dalam menimba ilmu umum.beliau berkeinginan untuk memperdalam ilmu agama. Sehingga beliau meneruskan untuk menimba ilmu agama di pon pes lirboyo.KH Noer hidayatulloh waktu di pon pes lirboyo terkenal akan ketekunannya dalam mencari ilmu, pernah suatu malam, terdapat santri lain yang melihat bahwa beliau di area pohon tetebuan sekitar pondok pesantren lirboyo, hanya karena untuk menghafal al fiyah yang berjumlah 1000 nadzom. Beliau juga pernah menjadi keamanan pon pes lirboyo. Selama menjadi keamanan beliau terkenal akan ketegasannya, sehingga pada saat itu santri-santri lirboyo menyebutnya macan lirboyo. 
    Setelah merasa cukup menimba ilmu di pon pes lirboyo, beliau menikah dengan ibu nyai Umi Khasanah. ibu nyai Umi Khasanah adalah salah satu putri dari salah satu pondok yang berada di kecamatan pare kabupaten kediri. Dan beliau di karuniai 5 sang buah Hati oleh Sang Maha Esa. 
    Dengan mendapatkan warisan dari ayahandanya berupa pondok pesantren darur roja’. Beliau tak pernah berhenti mendalami ilmu agama dan mengamalkannya sebelum di ajarkan kepada santri-santrinya. Dengan jerih payah  dan kealiman beliau santri pondok pesantren darur roja’ semakin hari semakin bertambah banyak. Diantara nya dari kabupaten kediri, tulungagung, bojonegoro, nganjuk, cilapap, semarang. Bahkan dari luar jawa pun juga ada yaitu dari sumatra, kalimantan, bali dan papua. 
    Dengan seiring berubahan zaman yang mana pondok pesantren darur roja’ mulai ada santri-santri formal. Maka beliau berinisiatif untuk meneruskan berjuangan ayahandanya di dalam ilmu umum. Bertepatan pada tahun 2010 beliau mendirikan Sekolah Menengah Pertama yang mana beliau beri nama SMP Terpadu Darur Roja’. Dengan seiring berjalannya waktu dengan semangat semangat yang sungguh luar biasa beliau jug mendirikan Sekolah Menengah Atas (SMA). Sekolah Menengah Atas tersebut beliau beri nama SMA Terpadu darur roja’. 
    Berjuangan beliau ternyata tak berada di dalam lingkup pesantren darur roja’ saja. Beliau juga berjuang diluar pesantren, berupa mengadakan pengajian yang mana di hadiri oleh warga selokajang. Dengan diadakan pengajian tersebut banyak mengundang minat masyarakat dari tetangga desa selokajang. Minat Masyarakat yang begitu nyata di buktikan dengan semakin banyaknya masyarakat yang hadir di pengajian tersebut. Ada yang bersepedah motor, ada juga yang berombongan dengan membawa mobil pengangkut sayuran, yang mana hanya untuk satu tujuan mencari ilmu kepada KH. Nur Hidayatulloh dan mengalap barokah beliau. Perjuangan beliau juga tak berhenti disitu saja, beliau ternyata juga berkecimpung di organisasi NU tinglat kecamatan, lembaga NU tingkat kabupaten. 
    Semakin bertambah umur beliau juga semakin bertambah kealiman beliau. Beliau di akhir hayatnya sering mengingatkan santri akan pentingnya ilmu. Beliau juga sering menegur santri-santri yang bangun kesiangan (mbangkong). Pernah suatu hari beliau mengumpulkan semua santri, karena yang berjamaah sholat subuh hanya beberapa. Beliau mendawuhi para santrinya dengan tegas, mengingatkan santri-santrinya. Bahwa kelak yang akan meneruskan perjuangan para ulama’ para kyai adalah santri. Sampai-sampai tak kuasa menahan air matanya, karena kecintaan beliau kepada santrinya melebihi kecintaan beliau kepada keluarganya. 
    Begitu cinta nya beliau kepada santri dan masyarakat beliau rela menguras tenaga, fikiran bahkan kesehatan beliau berkurang. Dengan kondisi yang kurang menyehatkan beliau masih menunjukkan kecintaan beliau dengan tetap memaksakan untuk bersama-sama santri untuk mengaji. Dari Kitab kitab yang dikajipun juga semakin terlihat bahwa akhir-akhir perjuangan beliau semakin dekat. Diantaranya kitab-kitab tentang perjuangan Rosululloh SAW, yang di teruskan dengan kitab Ar Ruh. 
    Dengan kondisi yang semakin kurang baik, beliau tetap memaksakan untuk tetap mengkaji kitab yang selanjutnya yaitu kitab bukhari muslim, setelah sampai di hal ke 2 beliau sudah tak mampu untuk melanjutkannya. Dengan keadaan yang kurang baik beliau masih tidak mau membuat kawatir kawan seperjuangan di organisasi ke Nu-an di wilayah blitar. Sehingga beliau meminta untuk pergi ke rumasakit di kabupaten tulungagung. Karena kesehatan beliau semakin baik walaupun belum sepenuhnya beliau meminta untuk dirawat di rumah. Walaupun belum sembuh total Selama dirumah beliau tetap bersi keras untuk melaksanakan aktifitas-aktifitas ringan. Tepat pada malam minggu beliau mengumpulkan santri-santri untuk mengajak  jalan  sehat keliling desa selokajang. Seperti yang di lakukan ayahanda beliau sebelum wafat. Setelah itu pada hari jum’at, ketika kutbah jumat berlangsung ada salah satu santri yang duduk berada didekat beliau mendengar samar-samar bahwa beliau sering mengucapkan kalimat tauhid berupa Allah. Lafad tersebut beliau lantunkan terus menerus tak henti. Sorenya beliau dibawa ke rumah sakit di kabupaten tulungagung. Sekitar jam 17.00 Wib hari sabtu 8 ba’do mulud / 7 januari 2017 beliau di panggil oleh Sang Maha Kuasa. Karena putra laki-laki tertua masih kecil kemudian pondok pesantren tersebut diasuh oleh putra dari adik beliau, yaitu Agus Muhammad Aly Saifulloh Bersama suami dari putri ke dua beliau yaitu Agus Muhammad Hibatulloh yang pada saat ini  jumlah santrinya mencapai 500 santri. 
    Peninggalan peninggalan KH. Noer Hidayatulloh :
    1 Pondok pesantren Darur Roja’
    2 Sekolah Dasar Islam Wahid Hasyim.
    3 Sekolah Menengah Pertama Terpadu Darur Roja,
    4 Sekolah Menengah Atas Terpadu Darur Roja 
    5 Madrasah diniyah Tingkat taman kanak kanak.
    6 Madrasah diniyah Hidayatul Mubtadiin Tingkat Ibtidaiyah.
    7 Madrasah diniyah Hidayatul Mubtadiin Tingkat Tsanawiyah.
    8 Madrasah diniyah Hidayatul Mubtadiin Tingkat Aliyah.

    PENDIRI PONDOK PESANTREN DARUR ROJA
    KH. MUHAMMAD IMAM DAWAMI
    KH. Muhammad imam dawami atau yang biasa disebut mbah dawami.beliau kelahiran asli ponorogo.tepatnya didesa joresan kecamatan mlarak kabupaten ponorogo provinsi jawa timur. Setelah bertahun-tahun menimba ilmu agama diberbagai penjuru tanah air, rupanya beliau memantapkan hatinya untuk menggali dan membuka lembaran baru di desa selokajang yang terkenal angker.
    Beliau juga terkenal akan kebersihan, kedisiplinan, dan keampuhannya. kebersihan beliau begitu nyata, satu daun yang jatuh di halaman rumah beliau tak pernah ada karena begitu jatuh dari pohon langsung beliau ambil. Dengan keampuhan, beliau juga sering di mintai tolong masyarakat selokajang untuk mengusir roh-roh jahat. dengan keistimewaan-keistimewaan beliau terdapat keunikan yang khusus yaitu beliau memiliki kegemaran mengrokok gudang garam merah sambil melihat keindahan-keindahan alam didepan rumah beliau.
    Beliau ternyata pernah menjadi anggota PETA dan pernah memimpin gerakan tersebut ke berbagai daerah yaitu madiun,banyuwangi dan yang terakhir di blitar pada tahun 1959. Perjuangan demi perjuangan beliau lalui hingga beliau mampu membangun sarana peribadahan sederhana yaitu sebuah mushola, pada tahun 1960. Dan dengan terwujudnya mushola inilah keberhasilan dakwah perjuangan mbah dawami semakin nyata. 18 tahun setelah berdirinya mushola, beliau mendirikan sebuah pesantren sekitar tahun 1978 M/1408 H.
    Seperti pada umumnya, pesantren-pesantren dahulu pondok pesantren darur roja’ mengedepankan kedisiplinan dan riyadoh. Keampuhan beliau bisa melihat hati santri-santrinya. Sehingga tak semua santri bisa mengambil ilmu agama disini. Ada yang selama di pondok hanya bertani di sawah, ada juga yang selama di pondok hanya menimba air. Bahkan ada juga yang selama di pondok hanya memijat sang kyai. Sedangkan pondok pesantren ini dalam kurun waktu 25 tahun mengalami perkembangan yang amat pesat. Diantara indahnya keberhasilan dan kecintaan yang mendalam pada sang pendiri, beliau meninggalkan pondok untuk menghadap sang ilahi robby. Tepatnya pada tanggal 15 shofar 1418 H/11 juni 1998 M dalam usia kurang lebih 72 tahun dan dimakamkan disebelah barat mushola dalam kawasan pondok pesantren darur roja’. beliau memiliki keanehan yaitu seminggu sebelum beliau wafat para santri di ajak jalan sehat keliling desa selokajang.
    Sepeninggalan beliau kemudian pondok pesantren tersebut diasuh oleh putra tertuanya, yaitu KH. Nuer hidayatulloh dawami yang pada saat itu jumlah santrinya mencapai 56 santri.

    Peninggalan peninggalan KH. Imam dawami :
    1. Pondok pesantren Darur Roja’
    2. Sekolah Dasar Islam Wahid Hasyim.
    3. Mushola
    4. Madrasah diniyah

    KAFA’AH JAWA


    KAFAAH JAWA
    Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas MAPEL
    Fathul Muin
    Yang di bina oleh:
    Agus M Ali Saifulloh
    Description: E:\PPDR\Logo\LOGO MHM.png

    Di susun :
    Mohamad Syarif Hidayatulloh
    TANBIH
    ( TAmataN BIso KabeH )
    TAHUN 2019/2020
    MADRASAH HIDAYATUL MUBTADI’IN
    Selokajang - Srengat - Blitar
    Oktober 2019



    PEMBAHASAN
    a.      Pengertian Kafa’ah
    Kafa’ah secara bahasa adalah keseimbangan. Sedangkan menurut istilah adalah suatu keseimbangan antara suami dan istri dari sifat sempurna dan hina.yang dikatakan sempurna dan hina disini adalah berupa nasabnya,pekerjaannya,dan ilmunya.

    b.      Macam – macam kafaah
    Menurut yang saya ketahui kafaah di dalam pernikahan itu ada 3 yaitu : kafaah berupa nasabnya, pekerjaannya, dan ilmunya. Dilingkungan masyarakat jawa sering disebut dengan istilah BIBIT, BEBET dan BOBOT.
    1.      BIBIT
    Sepertihalnya padi jika bibit padinya baik, maka hasil panennyapun juga bagus. Pentingnya bibit yang bagus dikarenakan salah satu tujuan pernikahan adalah tiada lain hanya untuk mempunyai keturunaan yang baik. Dalam hal ini syeh zainudin ahmad bin abdul aziz al malibari dalam kitab fathul mu’innya berkata :
    ولا نسية من عربية وقرشية وهاشمية او مطلبية غيرها
    Wanita yang nasabnya arab,quraisy,hasyim dan mutholib tidak sekufuk dengan selain dari suku tersebut.
    Maksudnya jika : lelaki bersuku arab harus menikah dengan wanita yang bersuku arab, lelaki bersuku quraisy harus menikah dengan  wanita yang bersuku quraisy juga. Begitu pula dengan lelaki dari bani hasyim harus menikah dengan wanita keturunan dari bani hasyim, dan lelaki dari bani mutholib harus menikah dengan wanita keturunan dari bani mutholib.
    Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa pendapat beliau adalah sekufuk berupa nasab secara suku, kalau boleh saya sebut sekufu’ secara sempit. Mari kita lihat dari pendapat lain! Didalam kitab bulughul marom darl fikr hal 175 bab kafaah hadis ke 1032 menerangkan bahwa :
    عن ابن عمر قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم العرب بعضهم اكفاء بعض, والموالى بعضهم أكفاء بعض, الا حائكا او حجاما.
     رواه الحكم, وفى اسناده راو لم يسم, واستنكره ابو حاتم.
    lelaki berbangsa arab sekufu’dengan wanita berbangsa arab, lelaki yang merdeka sekufu’ dengan wanita merdeka pula, kecuali tukang tenun dan cantuk.
    Walaupun hadist diatas tidak shohih tetapi bisa kita coba ambil hanya sebagai pengetahuan bahwasannya yang dimaksud dengan sekufu’ berupa nasabnya atau dilingkungan masyarakat jawa menyebutnya dengan istilah bibit itu ada berbagai pandangan.
    Dari berbagai keterangan di atas bisa kita garis bawahi bahwasannya jika kita menganut kitab fathul muin seperti pernikahan seorang habib, agar nasabnya tidak terputus maka harus menikahi syarifah. Sedangkan jika menganut pendapat hadist maka suku jawa dengan suku sunda sudah sekufu’ dikarenakan sama – sama bernegara Indonesia.

    2.      BEBET
    Pada umunya pekerjaan adalah suatu tolak ukur para orang tua, agar anaknya kelak tidak kekurangan perekonomian dan salah satu syarat nikah adalah mampu membiayai pernikahan. Dalam hal ini kitab fathul muin menerangkan:
    ولا سليمة من حرف دنيئة وهى ما دلت ملابسته على انحطاط المروءة غيرها
    Wanita yang tidak tersentuh pekerjaan-pekerjaan rendah yaitu pekerjaan yang kalau dipegang bisa membuat muru’ah menurun maka tidak sekufu’ dengan orang yang tersentuh pekerjaan-pekerjaan rendak seperti contoh :
    a.       Lelaki pedagang menikah dengan perempuan kantoran.
    b.      Lelaki tukang sapu menikah dengan wanita pedagang.
    c.       Lelaki pengembala hewan ternak menikah dengan wanita penjahit.
    tidak bisa dipungkiri bahwa mengembala ternak adalah salah satu cirri khas nabi, namun dalam pembahasan ini aedalah tentang seseorang yang mengembala hewan ternak karena hanya untuk dijadikan pekerjaannya,sedangkan nabi tidak seperti itu.
    Sekufu’ dari sudut pandang pekerjaan terkadang sulit untuk membedakan mana pekerjaan yang baik dan mana pekerjaan yang tidak baik sehingga kita sulit untuk menggolongkannya.
    Dalam hal ini ada solusi yang lebih mudah kita ambil yaitu pendapat dari kitab ianah thalibin juz 3 hal 380 darl fikr yang artinya :
    Jika terjadi keraguan pada sebuah pekerjaan apakah ini hina atau mulia maka penilaiannya dikembalikan pada adat warga daerahnya.
    3.      BOBOT
    Bobot atau ilmu adalah suatu tolak ukur kafa’ah yang paling penting seperti hadist nabi yang sering kita dengar tentang, barang siapa ingin bahagia dunia maka dengan ilmu, barang siapa menginginkan bahagia akhirat maka dengan ilmu, dan barang siapa menginginkan kedua-duanya maka dengan ilmu.
    Dari berbagai hadist tentang ilmu sehingga imam ar ruhaniy dan dibenarkan oleh imam al adzra’iy :
    قال الرويانى وصوبه الاذرعى ولا يكافئ عالمة جاهل
    Lelaki yang bodoh tidak seimbang dengan wanita yang alim
    dari pendapat diatas ternyata ada pendapatlain tentang laki bodoh dengan wanita alim yang ternyata dianggap sekufu’ didalam kitab ar raudhoh.

    PENUTUP
    A. Kesimpulan
    Dari berbagai keterangan –keterangan tentang kafa’ah diatas maka kita simpulkan bahwasannya kafa’ah sampai saat inipun masih berlaku dengan harapan agar keturunan yang dihasilkan akan lebih baik setidak-tidaknya bertahan atau tetap.

    A. Saran

    Sebaiknya kita terus berlatih membuat karya tulis sehingga kita bisa menjadi seorang pembuat  karya ilmiah yang baik dan benar.

    DAFTAR PUSTAKA

    Kitab fathul mu’in
    Kitab ianah thalibin
    Kitab bulughul maram
    Kitab raudhotut thalibin

    SEPUTAR MUTLAQ DAN MUQOYAT


    SEPUTAR MUTLAQ DAN MUQOYAT
    Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas MAPEL
    Ngoyatul Wushul
    Yang di bina oleh:
    Agus M Ali Saifulloh
    Description: E:\PPDR\Logo\LOGO MHM.png

    Di susun :
    Mohamad Syarif Hidayatulloh
    TANBIH
    ( TAmataN BIso KabeH )
    TAHUN 2019/2020
    MADRASAH HIDAYATUL MUBTADI’IN
    Selokajang - Srengat - Blitar
    SEPTEMBER 2019



    PEMBAHASAN
    a.      Pengertian Mutlaq
    Menurut asy – syeh abdul hamid hakim didalam karangannya kitab mabadi awaliyah mutlaq yaitu :
    مَا دَلَّ عَلَى المَاهِيَة بِلَا قَيِّدٍ مِنْ قُيُودِهَا
    yang berarti dalil yang menunjukkan suatu perintah tanpa ada syarat atau ketentuannya.

    b.      Pengertian Muqoyat
    Menurut asy – syeh abdul hamid hakim didalam karangannya kitab mabadi awaliyah muqoyat yaitu :
    مَا دَلَّ عَلَى مَاهِيَة بِقَيِّدٍ مِنْ قُيُودِهَا
    Yang berarti dalil yang menunjukkan suatu perintah dengan ada syaratnya.
    c.       Hukum – Hukum
    Didalam membuat hukum adakalanya mutlaq didahulukan adakalanya muqoyat didahulukan .
    1.      Mendahulukan mutlaq baru muqoyat
    Didalam perkara – perkara yang banyak kita jumpai sering kita tidak mengetahui asal muasal hukum-hukum tersebut ada, salah satunya puasa ramadhan. Jika kita melanggar puasa ramadhan maka hukum yang kita dahulukan adalah mutlaq berupa puasa diluar ramadhan. Di dalam karangannya asy-syeh abi yahya zakaria al ansori asy syafi’i dalam kitabnya ghoyatul wushul :
    المطلق والمقيد كلعام والخاص
    Yang berarti mutlaq seperti umum sedangkan muqoyat seperti khusus.
    Jadi bisa disimpulkan bahwa mutlaq diatas melanggar puasa maka umumnya didenda dengan melakukan puasa. Sedangkan muqoyat seperti khusus, dari permasalahan puasa ramadhan diatas bias diambil kesimpulan bahwa di khususkan bagi orang yang benar-benar tidak kuat untuk melakukan puasa maka membayar kafarot.

    2.      Mendahulukan muqoyat baru mutlaq
    Di dalam pembahasan ini kita ambil contoh budak membunuh majikannya secara tidak sengaja, maka hukum yang kita ambil adalah muqoyat dahulu berupa membayar denda atau kafarot, kenapa kok membayar denda dahulu ? karena budak tersebut membunuh majikannya tidak sengaja, dan muqoyat dari segi hukuman yaitu berupa denda jikalau tidak mampu membayar denda, maka mutlaq secara umum orang yang membunuh harus dibunuh.
    Dalam embahasan ini didalam Al – Qur’an Surat Annisa’ berbunyi:
    فتحرير رقبة مؤمنة (النسأ : 92 )
    Ayat diatas menjelaskan muqoyat yang berupa مؤمنة, dimana hukum diatas berlaku khusus bagi orang – orang mukmin. Berbeda dengan surat  المجادلة yang berbunyi :
    فتحرير رقبة ( المجادلة : 3 )

    Ayat diatas di mutlaq kan berlaku bagi semua orang tanpa terkecuali, baik islam maupun non islam.

    PENUTUP
    A. Kesimpulan

    Mutlaq yang berarti dalil yang menunjukkan suatu perintah tanpa ada syarat atau ketentuannya. Muqoyat yang berarti dalil yang menunjukkan suatu perintah dengan ada syaratnya. jadi nisa kita tarik kesimpulan bahwa mutlaq seperti umum sedangkan muqoyat seperti khusus.

    A. Saran

    Sebaiknya kita terus berlatih membuat karya tulis sehingga kita bisa menjadi seorang pembuat  karya ilmiah yang baik dan benar.

    DAFTAR PUSTAKA
    Kitab Ghoyatul wushul
    Kitab Mabadi awaliyah
    Kitab Ilmu tafsir







    Perjalanan Manusia ( Tembang Macapat )

    11 tembang macapat yang menggambarkan  perjalanan kehidupan manusia. 1. Maskumambang Maskumambang menceritakan tentang keadaa...